Pada pengumuman hasil sementara sousenkyo tanggal 25 Maret
kemarin, Melody seakan-akan tidak bisa lepas dari takdirnya menjadi
center abadi. Ia berdiri tegak mengungguli semua member lainnya dengan
7969 suara! Jumlah ini meningkat hampir 17 kali dari hasil sementara
periode 1, sungguh luar biasa. Apakah ini tanda bahwa bagi mereka yang
non-Melody oshi untuk berhenti berusaha dan menunggu keajaiban? Atau
justru sebaliknya, berusaha lebih keras memutuskan benang takdir yang
menjerat Melody selama ini?
Hasil senbatsu kali ini bisa dibilang cukup menarik, sejumlah member
unggulan berguguran, bahkan beberapa diantara tidak terlihat namanya di
daftar senbatsu. Berkebalikan dengan hal itu, sejumlah kuda hitam
benar-benar menunjukkan tajinya dengan merangsek ke dalam kursi senbatsu
menggeser nama-nama lainnya yang lebih populer.
Berikut ini adalah hasil sementara periode kedua yang diambil dari situs resmi JKT48:
Runtuhnya Kedigdayaan Kami-Seven Versi JOT
Melody dan Ve memang masih menduduki peringkat pertama dan kedua
dalam sousenkyo, tetapi Haruka, Nabilah, dan Shanju malah terpleset dari
posisi Kami-Seven. Naomi dan Yupi menderita nasib yang lebih buruk
lagi, keduanya tidak masuk daftar senbatsu sama sekali.
Kejadian ini menunjukkan bahwa status Kami-Seven versi JOT sama
sekali tidak menjamin kamu akan mendapatkan posisi Kami-Seven juga di
Sousenkyo ataupun kursi senbatsu. Sousenkyo JKT48 mengabaikan semua
status tersebut. Semuanya adalah setara di dalam sousenkyo JKT48.
Haruka yang sempat menempati posisi kedua pada hasil sementara
periode pertama justru terhempas ke posisi 14, nyaris terlempar keluar
dari senbatsu. Apakah ini artinya kesempatan bagi Haruka untuk kembali
ke posisi Kami-Seven sirna sudah? Jawabnya belum tentu.
Sudah jadi rahasia umum kalau fanbase Haruka adalah fanbase yang amat
gemar menyimpan vote hingga detik-detik terakhir sousenkyo. Pajama
Drive Revival Show dan Senbatsu Kalender 2014 telah membuktikannya,
bagaimana Haruka yang di pengumuman sementara tidak terlihat namanya
ternyata mampu melesat menjadi nomor satu. Kolaborasi antara fans
Indonesia dan Jepang membuat Haruka masih memiliki potensi untuk
menggulingkan Melody dari “kutukan” center abadi.
Nasib serupa dialami oleh Nabilah yang berada di posisi 15. Ternyata
fanbasenya masih belum belajar banyak dari sousenkyo sebelumnya, jumlah
besar bukanlah senjata terbaik dalam menghadapi ganasnya sousenkyo.
Pengorbanan dan soliditas fanbase lah yang terpenting.
Shanju masih sedikit beruntung karena menempati posisi 13, tetapi
kondisinya saat ini sama sekali tidak aman. Shanju masih dengan mudah
disalip member lainnya.
Fanbase Yupi seperti kehilangan taji, Yupi yang sempat menempati
posisi 11 di pengumuman pertama benar-benar terlempar dari senbatsu di
pengumuman kedua. Yupi mendapatkan PHP dari pengumuman pertama.
Naomi yang gagal masuk di pengumuman pertama ternyata kembali gagal
di pengumuman kedua. Apakah ini masih menjadi bagian dari taktik simpan
dan bom fanbasenya ataukah memang bentuk ketidak-berdayaan fanbasenya?
Sejarah membuktikan bahwa fanbase Naomi selalu lemah dalam sousenkyo.
Kalau bukan karena koalisi, Naomi mungkin tidak tampil dalam Pajama
Drive Revival Show.
Ganasnya Kuda Hitam JKT48
Dari sekian banyaknya nama yang tak terduga masuk ke dalam senbatsu,
ada 4 nama yang dapat dianggap kuda hitam sousenkyo. 4 member itulah
yang punya kesempatan menjadi frontgirls di sousenkyo kali ini dan
meruntuhkan kedigdayaan Kami-Seven versi JOT. Mereka adalah: Rica
Leyona, Viviyona Apriani, Ghaida Farisya, dan Jennifer Hanna.
Rica (5), Yona (6), dan Ghaida (7) bahkan unggul lebih dari 1000
suara dari pesaing terdekatnya, sesama kuda hitam, Hanna (8). Selisih
suara yang sulit dikejar oleh CD voting karena membutuhkan sekitar 11,6
juta Rupiah untuk mendapatkannya.
Lalu apakah fanbase mereka berhenti membuat kejutan? Jawabnya tidak.
Fanbase Rica, Yona, Ghaida, dan Hanna adalah fanbase member non
frontgirls paling militan di JKT48. Mereka tidak akan mudah terlena
dengan kemenangan sesaat. Selalu ada cadangan di balik “saku” mereka dan
dalam hal ini bukan tidak mungkin mereka akan mengebom kembali di akhir
sousenkyo.
Fanbase Ghaida boleh jadi perhatian utama, kegagalan mereka
menggolkan Ghaida di senbatsu kalender membuat mereka sangat bernafsu
menggolkan Ghaida di sousenkyo kali ini. Masih teringat di memori juga
bagaimana fanbase Ghaida pernah melakukan bom voting gila-gilaan di
Pajama Drive revival Show yang membuat Ghaida menang jauh dari rivalnya.
Toh Furage adalah single pertama dengan Ghaida sebagai senbatsu, tidak
rugi kan membeli banyak-banyak CD-nya? :D
Mengejar Ketertinggalan, Mewujudkan Impian
Lalu, apakah masih ada harapan untuk mengejar Melody dan menjadi center?
Jawabnya, tentu ada, tetapi butuh kerja keras dan usaha. Bukan
berdiam diri penuh kepasrahan menunggu keajaiban. Kali ini, keajaiban
tidak akan datang dari langit, Bung. Ingat, usaha keras tidak akan
mengkhianati.
Sebelum saya berbicara soal mengejar Melody, saya akan membagi hasil
sementara sousenkyo menjadi 4 bagian. Pertama adalah “zona puncak” yang
saat ini dikuasai Melody seorang, kedua adalah “zona aman” yang dikuasai
oleh 4 orang (Ve, Beby, Kinal, Rica), ketiga adalah “zona waspada” yang
dikuasai 2 orang (Yona dan Ghaida), dan terakhir adalah “zona tidak
aman” yang dikuasai oleh 9 orang sisanya.
Jarak antar zona ini kurang lebih 1000 – 1500 suara atau setara
dengan Rp 11,6 juta hingga Rp 17,5 juta, sehingga membuat gap yang besar
kalau ingin melewatinya apabila mengandalkan CD voting.
Untuk membuat oshi kalian masuk senbatsu ke “zona tidak aman”,
minimal kalian membutuhkan 2000 suara untuk amannya atau setara Rp 23,2
juta. Nilai yang tidak kecil bukan?
Kenapa saya sebut posisi 8-16 adalah zona tidak aman? Coba kalian
perhatikan baik-baik, selisih antar votenya tergolong sedikit, mudah
sekali terjadi tukar guling posisi. Tidak ada jaminan bahwa member
urutan 17 dan seterusnya memiliki selisih yang jauh hingga ribuan suara,
bisa jadi cuma selisih puluhan atau ratusan suara dengan posisi 16.
Kalau kalian ingin oshi kalian tetap senbatsu, tidak ada pilihan lain
selain menaikkan oshi kalian dari “zona tidak aman” ke “zona waspada”,
kalian “hanya” membutuhkan 1000 suara untuk mewujudkannya.
Mewujudkannya dengan berusaha loh, bukan duduk diam pasrah menunggu keajaiban.
Lalu bagaimana peluang Yona dan Ghaida menjadi center? Jawabnya
berat, tetapi mungkin. Kalian perlu minimal 4000 suara untuk
mencapainya.
Zona aman lebih mudah merebut posisi center karena “hanya”
membutuhkan minimal 1500 suara untuk mewujudkannya. Bukan tidak mungkin
Ve akan membuat kejutan dan menjadi center di single ke-6 atau malah
Rica sang kuda hitam sousenkyo yang mewujudkannya?
Asumsi di atas berlaku apabila fanbase Melody tidak menambah jumlah
suaranya yang sepertinya tidak akan terjadi. Fanbase Melody pasti akan
menambah jumlah suaranya untuk mengamankan posisi Melody sebagai juara
sousenkyo kali ini.
Berat sekali yah rasanya? Iya, berat kalau kamu bekerja sendiri. Apa
gunanya fanbase kalau kamu cuma bergerak mem-push member sendirian? 1000
suara yang setara dengan Rp 11,6 juta akan terasa berat bagi 1 orang
orang, tetapi apabila ditanggung oleh “hanya” 116 orang, setiap orang
hanya perlu mengeluarkan uang 100 ribu.
Ini bukti bahwa fanbase yang solid dan mau berkorban lebih berguna
daripada fanbase yang jumlahnya banyak tetapi enggan berkorban.
Masih ada harapan, asal kalian mau berusaha keras mewujudkannya. Janganlah kalian pasrah, berdiam diri saja, mengutuki kenyataan, dan menanti keajaiban. Lakukan sesuatu untuk oshi kalian dan bergeraklah bersama dalam satu fanbase! Kita hidup mengejar impian, tetapi tidak hidup dalam impian. Impian adalah untuk diwujudkan dengan usaha dan kerja keras, bukan dengan hidup di dalamnya.
Apakah masih akan terjadi kejutan lagi di akhir sousenkyo? Jawabnya,
masih ada, masih ada satu bulan untuk mewujudkannya. Mari kita buat
kejutan itu dengan usaha kita sendiri! :)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar