Jumat, 28 Maret 2014

Kalau Keajaiban Itu Tak Kunjung Datang, Maka Berusahalah Mewujudkannya!



Pada pengumuman hasil sementara sousenkyo tanggal 25 Maret kemarin, Melody seakan-akan tidak bisa lepas dari takdirnya menjadi center abadi. Ia berdiri tegak mengungguli semua member lainnya dengan 7969 suara! Jumlah ini meningkat hampir 17 kali dari hasil sementara periode 1, sungguh luar biasa. Apakah ini tanda bahwa bagi mereka yang non-Melody oshi untuk berhenti berusaha dan menunggu keajaiban? Atau justru sebaliknya, berusaha lebih keras memutuskan benang takdir yang menjerat Melody selama ini?
Hasil senbatsu kali ini bisa dibilang cukup menarik, sejumlah member unggulan berguguran, bahkan beberapa diantara tidak terlihat namanya di daftar senbatsu. Berkebalikan dengan hal itu, sejumlah kuda hitam benar-benar menunjukkan tajinya dengan merangsek ke dalam kursi senbatsu menggeser nama-nama lainnya yang lebih populer.


Berikut ini adalah hasil sementara periode kedua yang diambil dari situs resmi JKT48:
untitled

Runtuhnya Kedigdayaan Kami-Seven Versi JOT
Melody dan Ve memang masih menduduki peringkat pertama dan kedua dalam sousenkyo, tetapi Haruka, Nabilah, dan Shanju malah terpleset dari posisi Kami-Seven. Naomi dan Yupi menderita nasib yang lebih buruk lagi, keduanya tidak masuk daftar senbatsu sama sekali.
Kejadian ini menunjukkan bahwa status Kami-Seven versi JOT sama sekali tidak menjamin kamu akan mendapatkan posisi Kami-Seven juga di Sousenkyo ataupun kursi senbatsu. Sousenkyo JKT48 mengabaikan semua status tersebut. Semuanya adalah setara di dalam sousenkyo JKT48.
Haruka yang sempat menempati posisi kedua pada hasil sementara periode pertama justru terhempas ke posisi 14, nyaris terlempar keluar dari senbatsu. Apakah ini artinya kesempatan bagi Haruka untuk kembali ke posisi Kami-Seven sirna sudah? Jawabnya belum tentu.
Sudah jadi rahasia umum kalau fanbase Haruka adalah fanbase yang amat gemar menyimpan vote hingga detik-detik terakhir sousenkyo. Pajama Drive Revival Show dan Senbatsu Kalender 2014 telah membuktikannya, bagaimana Haruka yang di pengumuman sementara tidak terlihat namanya ternyata mampu melesat menjadi nomor satu. Kolaborasi antara fans Indonesia dan Jepang membuat Haruka masih memiliki potensi untuk menggulingkan Melody dari “kutukan” center abadi.
Nasib serupa dialami oleh Nabilah yang berada di posisi 15. Ternyata fanbasenya masih belum belajar banyak dari sousenkyo sebelumnya, jumlah besar bukanlah senjata terbaik dalam menghadapi ganasnya sousenkyo. Pengorbanan dan soliditas fanbase lah yang terpenting.
Shanju masih sedikit beruntung karena menempati posisi 13, tetapi kondisinya saat ini sama sekali tidak aman. Shanju masih dengan mudah disalip member lainnya.
Fanbase Yupi seperti kehilangan taji, Yupi yang sempat menempati posisi 11 di pengumuman pertama benar-benar terlempar dari senbatsu di pengumuman kedua. Yupi mendapatkan PHP dari pengumuman pertama.
Naomi yang gagal masuk di pengumuman pertama ternyata kembali gagal di pengumuman kedua. Apakah ini masih menjadi bagian dari taktik simpan dan bom fanbasenya ataukah memang bentuk ketidak-berdayaan fanbasenya? Sejarah membuktikan bahwa fanbase Naomi selalu lemah dalam sousenkyo. Kalau bukan karena koalisi, Naomi mungkin tidak tampil dalam Pajama Drive Revival Show.

Ganasnya Kuda Hitam JKT48
Dari sekian banyaknya nama yang tak terduga masuk ke dalam senbatsu, ada 4 nama yang dapat dianggap kuda hitam sousenkyo. 4 member itulah yang punya kesempatan menjadi frontgirls di sousenkyo kali ini dan meruntuhkan kedigdayaan Kami-Seven versi JOT. Mereka adalah: Rica Leyona, Viviyona Apriani, Ghaida Farisya, dan Jennifer Hanna.
Rica (5), Yona (6), dan Ghaida (7) bahkan unggul lebih dari 1000 suara dari pesaing terdekatnya, sesama kuda hitam, Hanna (8). Selisih suara yang sulit dikejar oleh CD voting karena membutuhkan sekitar 11,6 juta Rupiah untuk mendapatkannya.
Lalu apakah fanbase mereka berhenti membuat kejutan? Jawabnya tidak. Fanbase Rica, Yona, Ghaida, dan Hanna adalah fanbase member non frontgirls paling militan di JKT48. Mereka tidak akan mudah terlena dengan kemenangan sesaat. Selalu ada cadangan di balik “saku” mereka dan dalam hal ini bukan tidak mungkin mereka akan mengebom kembali di akhir sousenkyo.
Fanbase Ghaida boleh jadi perhatian utama, kegagalan mereka menggolkan Ghaida di senbatsu kalender membuat mereka sangat bernafsu menggolkan Ghaida di sousenkyo kali ini. Masih teringat di memori juga bagaimana fanbase Ghaida pernah melakukan bom voting gila-gilaan di Pajama Drive revival Show yang membuat Ghaida menang jauh dari rivalnya. Toh Furage adalah single pertama dengan Ghaida sebagai senbatsu, tidak rugi kan membeli banyak-banyak CD-nya? :D

Mengejar Ketertinggalan, Mewujudkan Impian
Lalu, apakah masih ada harapan untuk mengejar Melody dan menjadi center?
Jawabnya, tentu ada, tetapi butuh kerja keras dan usaha. Bukan berdiam diri penuh kepasrahan menunggu keajaiban. Kali ini, keajaiban tidak akan datang dari langit, Bung. Ingat, usaha keras tidak akan mengkhianati.
Sebelum saya berbicara soal mengejar Melody, saya akan membagi hasil sementara sousenkyo menjadi 4 bagian. Pertama adalah “zona puncak” yang saat ini dikuasai Melody seorang, kedua adalah “zona aman” yang dikuasai oleh 4 orang (Ve, Beby, Kinal, Rica), ketiga adalah “zona waspada” yang dikuasai 2 orang (Yona dan Ghaida), dan terakhir adalah “zona tidak aman” yang dikuasai oleh 9 orang sisanya.
Jarak antar zona ini kurang lebih 1000 – 1500 suara atau setara dengan Rp 11,6 juta hingga Rp 17,5 juta, sehingga membuat gap yang besar kalau ingin melewatinya apabila mengandalkan CD voting.
Untuk membuat oshi kalian masuk senbatsu ke “zona tidak aman”, minimal kalian membutuhkan 2000 suara untuk amannya atau setara Rp 23,2 juta. Nilai yang tidak kecil bukan?
Kenapa saya sebut posisi 8-16 adalah zona tidak aman? Coba kalian perhatikan baik-baik, selisih antar votenya tergolong sedikit, mudah sekali terjadi tukar guling posisi. Tidak ada jaminan bahwa member urutan 17 dan seterusnya memiliki selisih yang jauh hingga ribuan suara, bisa jadi cuma selisih puluhan atau ratusan suara dengan posisi 16. Kalau kalian ingin oshi kalian tetap senbatsu, tidak ada pilihan lain selain menaikkan oshi kalian dari “zona tidak aman” ke “zona waspada”, kalian “hanya” membutuhkan 1000 suara untuk mewujudkannya.
Mewujudkannya dengan berusaha loh, bukan duduk diam pasrah menunggu keajaiban.
Lalu bagaimana peluang Yona dan Ghaida menjadi center? Jawabnya berat, tetapi mungkin. Kalian perlu minimal 4000 suara untuk mencapainya.
Zona aman lebih mudah merebut posisi center karena “hanya” membutuhkan minimal 1500 suara untuk mewujudkannya. Bukan tidak mungkin Ve akan membuat kejutan dan menjadi center di single ke-6 atau malah Rica sang kuda hitam sousenkyo yang mewujudkannya?
Asumsi di atas berlaku apabila fanbase Melody tidak menambah jumlah suaranya yang sepertinya tidak akan terjadi. Fanbase Melody pasti akan menambah jumlah suaranya untuk mengamankan posisi Melody sebagai juara sousenkyo kali ini.
Berat sekali yah rasanya? Iya, berat kalau kamu bekerja sendiri. Apa gunanya fanbase kalau kamu cuma bergerak mem-push member sendirian? 1000 suara yang setara dengan Rp 11,6 juta akan terasa berat bagi 1 orang orang, tetapi apabila ditanggung oleh “hanya” 116 orang, setiap orang hanya perlu mengeluarkan uang 100 ribu.
Ini bukti bahwa fanbase yang solid dan mau berkorban lebih berguna daripada fanbase yang jumlahnya banyak tetapi enggan berkorban.
Masih ada harapan, asal kalian mau berusaha keras mewujudkannya. Janganlah kalian pasrah, berdiam diri saja, mengutuki kenyataan, dan menanti keajaiban. Lakukan sesuatu untuk oshi kalian dan bergeraklah bersama dalam satu fanbase! Kita hidup mengejar impian, tetapi tidak hidup dalam impian. Impian adalah untuk diwujudkan dengan usaha dan kerja keras, bukan dengan hidup di dalamnya.
Apakah masih akan terjadi kejutan lagi di akhir sousenkyo? Jawabnya, masih ada, masih ada satu bulan untuk mewujudkannya. Mari kita buat kejutan itu dengan usaha kita sendiri! :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Recent Post

get this widget here