Pernah mengidap delusi berkepanjangan? Nah, di kalangan para penggemar JKT48 ada beberapa orang yang terjangkit demam seperti ini. Meski beberpaa orang, laporan yang masuk, mereka itu merasa seakan-akan member JKT48 selalu ada di sampingnya, bahkan anggapan kalau member atau oshinya selalu memanggil-manggil nama mereka lengkap dengan menyemangati fans atau mengulang-ulang jikoshoukai paling interaktif pun sempat dirasakan. Pokoknya selalu ada fantasi cinta yang rumit, atau malah pada akhirnya ada kecemburuan ekstrim dan irasional yang dialami korban delusi ini.
Tapi tenang aja, nonton film layar lebar Viva JKT48, penggemar JKT48 nggak bakal jadi ikut-ikutan delusi. Setidaknya ini kata sutradara Awi Suryadi yang dalam produksi film ketigbelasnya ini nggak memberikan sentuhan film dengan tayangan layar 3D.
“Teknologinya 2 dimensi aja,” kata Awi nggak mau fans berdelusi di dalam bioskop, mengira kalau member JKT48 di layar bisa begitu dekat dan nyata dengan penonton.
Maka, aturan menonton film layar lebar Viva JKT48 yang satu ini mungkin bakal setidaknya menenangkan teman-teman kita yang sudah over delusi terhadap member JKT48 yang dicintainya. So, jangan delusi, guys! Ikutin 8 aturan lainnya di sini.
Bagi yang belum tahu apa itu delusi secara definisi, mending simak penjelasannya seperti dilansir dari beberapa sumber yang menuliskan soal delusi.
Delusi itu
Delusi adalah kesalahpahaman serius pada seseorang tentang apa yang terjadi; kesalahpahaman tentang apa yang dilihat, didengar, dan pikirkan. Pengidap delusi sangat memegang keyakinan tidak rasional dan tak realistis, yang sangat sulit berubah, bahkan ketika orang itu dihadapkan pada bukti yang bertentangan dengan khayalannya.
Seringkali disebut juga paranoid; ia curiga berlebihan dan terus-menerus terhadap konspirator yang akan mencelakainya . Namun, delusi juga bisa menyangkut keyakinan (akan mendapat, memperoleh kemegahan, kekuasaan atau berkuasa), fantasi cinta yang rumit, atau kecemburuan ekstrim dan irasional.
Delusi menyudutkan seseorang untuk melakukan tindakan yang mengacaukan situasi. Seseorang bertindak berdasarkan persepsi salah yang membuat kita membayangkan respons negatif dari orang lain, karena itu mungkin sekali orang tersebut justru mendapat reaksi seperti yang dibayangkan sehingga menguatkan rasa takut.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar