Generasi 3 ‘datang’ disaat yang tepat
Semenjak diumumkan menjadi member resmi pada 15 Maret 2014, JKT48
Generasi ketiga atau lebih dikenal dengan siswi pelatihan (trainee) itu
seperti halnya seseorang yang bermimpi kejatuhan bulan ataupun bintang.
Mitos yang menyebutkan bahwa seseorang yang bermimpi kejatuhan bulan
atau bintang adalah pertanda baik bagi seseorang, sering dikaitkan
dengan keberuntungan nasib yang akan datang di masa depan. Hal itu bisa
dibenarkan dengan kondisi-kondisi yang pernah dialami oleh member-member
trainee itu sendiri.
Dimulai dengan pemilihan umum member terpilih atau lebih dikenal
dengan senbatsu sousenkyo yang merupakan pemilihan member untuk
membawakan sebuah single, yang dimulai pada 5 Maret – 22 April 2014
lalu. Meskipun para member trainee gagal dalam pemilihan umum kali ini
karena tak ada satupun member yang lolos, setidaknya JOT mengisyaratkan
bahwa pemilihan umum ini merupakan pertanda baik dan membuka jalan
strategi JOT dalam mem-push habis-habisan para siswi trainee ke publik.
Kemudian, dengan diadakannya Flying Get Handshake Festival – yang
merupakan bonus dari CD Flying Get pada 18 Mei 2014 yang untuk pertama
kalinya member trainee diikutsertakan pada event ‘jabat tangan’
tersebut. Tak lupa pula, event yang juga sebagai debut Generasi 3 ini
telah diumumkan pula pada tanggal 24 Mei 2014 member Trainee akan
membawa setlist bersejarah milik JKT48, “Pajama Drive”. dan nantinya
mereka akan di bagi menjadi dua tim, yaitu Team Merah yang digawangi
oleh Millenia, Elaine, Sofia, Feni, Aurel, Triarona, Shani, Anin, Desy,
Farin, Okta, dkk; dan Team Putih yang diisi oleh Michelle, Andela,
Chikita, Nadhifa, Alycia, Pricilia, Zeby, dkk.
Adanya member trainee yang ikut dalam konser di Surabaya, JKT48
School Live In Theater, dan juga pemilihan member Pajama Drive Revival
yang diadakan dengan cara voting untuk mengisi keenam belas slot yang
akan membawakan unit song pada Pajama Drive juga bisa dibilang member
trainee benar-benar mendapat kue keberuntungan.
Event terakhir yang disebutkan diatas benar-benar strategi JOT dalam
mempopulerkan trainee sekiranya membuahkan hasil. Dengan munculnya nama
Elaine Hartanto yang berhasil mengalahkan beberapa nama member
mainstream dalam unit song Kagami No Naka No Jeanne D’Arc.
Bahkan pada salah satu event besar yang diselenggarakan dalam rangka
ulang tahun salah satu stasiun TV swasta, Generasi ketiga-pun diikut
sertakan oleh JOT. Tak mau semua pihak kecewa, generasi ketiga yang
untuk pertama kalinya tampil live di layar kaca berhasil menjalan
mandatnya. Membawakan sebuah lagu yang membuat JKT48 populer, Heavy
Rotation sontak membuat semua penonton berdecak kagum.
Dan pada launching single JKT48 yang ke-7, Kokoro No Palacard, member
trainee berkesempatan membawakan sebuah lagu yang ada didalam susunan
lagu pada single tersebut yaitu Iiwake Maybe.
Iiwake Maybe sendiri merupakan single AKB48 pertama yang dinyanyikan
oleh anggota terseleksi hasil pemungutan suara oleh penggemar. Angka
penjualan singel ini berhasil melampaui penjualan single SMAP pada
hari pertama peredarannya dan langsung menduduki urutan nomor satu
tangga single harian.Namun pada Tangga Single Mingguan Oricon, single
ini hanya berhasil sampai di urutan kedua.
Tentunya dengan membawakannya sebuah single yang “sempat” booming
ini, harapannya tentu agar generasi ketiga ini bisa dengan cepat dikenal
oleh masyarakat.
Bak seperti orang yang bermimpi kejatuhan bulan atau bintang, apakah
para member trainee bisa mendapat sebuah keberuntungan yaitu bisa dengan
cepatnya popular seperti kakak-kakak kelasnya?
Iiwake Maybe adalah sebuah kunci. Apakah strategi kelanjutan dari JOT
untuk mempopulerkan generasi ketiga ini berhasil? Harapannya, tentu:
Ya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar