JKT48 akhirnya
menyelesaikan Pemilihan Member untuk Single ke-6 pada tanggal 26 April
2014. Seperti yang kita tahu, acara pemilihan atau kerap juga disebut
dengan “Senbatsu” adalah salah satu faktor yang paling menentukan kesuksesan AKB48 di Jepang. Dalam acara ini, para fans dapat memberikan voting untuk member favorit mereka. Member yang mendapat suara tertinggi berhak tampil sebagai center dalam satu single yang ditentukan, sedangkan member yang masuk dalam posisi 16 besar berhak berpartisipasi dalam single tersebut. Ini juga berarti member yang menduduki peringkat 17 dan seterusnya tidak akan mendapat kesempatan tampil.
Acara Senbatsu atau Pemilihan ini sangat penting bagi member JKT48 maupun para fansnya, karena di sinilah popularitas seorang member ditentukan. Member
yang menduduki peringkat teratas bisa dipastikan akan mendapat lebih
banyak perhatian, baik dari media maupun masyarakat, karena mereka akan
ditempatkan di barisan depan dalam koreografi video musik sebuah single.
Bisa dipastikan, member yang menduduki peringkat pertama dalam pemilihan dan berposisi sebagai center juga akan mendapat lebih banyak keuntungan dalam hal publisitas.
Tak hanya masalah popularitas, Senbatsu
atau Pemilihan juga terkadang sangat mempengaruhi hidup-matinya karir
seorang idol. Di AKB48, sudah ada banyak kasus di mana para member harus graduate
karena tidak mendapat peringkat yang cukup bagus sehingga karir mereka
dianggap tidak mengalami perkembangan. Selain memperebutkan peringkat
nomor satu, peringkat nomor 16 juga cukup seru. Berada di 16 besar
berarti bisa disebut sebagai “member elit.” Jika berada di luar 16 besar, seolah-olah seorang member harus bersiap untuk “dipaksa graduate” oleh pihak manajemen. Ironis, dan sepintas memang terdengar kejam. Namun inilah gambaran Senbatsu yang selama ini sudah dilangsungkan dalam 48 Family.
Nah, berikut adalah hasil akhir Senbatsu (Pemilihan) JKT48 Single ke-6
1. Melody Nurramdhani Laksani (14.541 suara) Team J
2. Jessica Veranda (13.285 suara) Team J
3. Haruka Nakagawa (13.276 suara) Team J
4. Shania Junianatha (12.859 suara) Team J
5. Beby Chaesara Anadila (12.015 suara) Team J
6. Nabilah Ratna Ayu Azalia (11.872 suara) Team J
7. Rica Leyona (11.732 suara) Team J
8. Devi Kinal Putri (10.031 suara) Team J
9. Ghaida Farisya (9.044 suara) Team J
10. Viviyona Apriyani (8.917 suara) Team KIII
11. Ratu Vienny Fitrilya (7.149 suara) Team KIII
12. Cindy Yuvia (6.669 suara) Team KIII
13. Thalia (6.290 suara) Team KIII
14. Ayana Shahab (6.259 suara) Team J
15. Jennifer Hanna (5.144 suara) Team KIII
16. Jessica Vania (4.718 suara) Team J
Dan berikut adalah fakta-fakta dan fenomena menarik seputar Senbatsu Member JKT48 Single ke-6 versi Ngidol.com:
1. Dominasi Melody
Seperti yang kita lihat dari hasil di
atas, Melody unggul cukup jauh dari peringkat kedua, Jessica Veranda
dengan selisih 1.256 suara. Kemenangan Melody seolah sudah diprediksi
sebelum pengumuman, karena selain sangat populer dan paling banyak
tampil sebagai center, ia juga selalu menduduki peringkat pertama dalam Pengumuman Tahap 1 dan Pengumuman Tahap 2 Senbatsu JKT48. Kemenangan Melody juga seakan-akan memperkuat kemungkinan bahwa ia akan ditampilkan sebagai seorang “absolute center” di JKT48, layaknya sosok Atsuko Maeda di AKB48.
2. Dominasi Generasi Pertama (Team J) dan perlunya Team Shuffle
Dari 16 member yang masuk dalam Senbatsu, 11 di antaranya adalah member Generasi Pertama (Team J) dan 5 sisanya adalah member
Generasi Kedua. Yang lebih mencolok, peringkat 1-9 diduduki oleh member
Team J, dan baru di peringkat ke-10 Viviyona Apriyani muncul sebagai
perwakilan Team KIII. Jika saja beberapa member dari Team J
seperti Stella, Panda, Cindy Gulla, dan Rena Nozawa belum keluar; pasti
dominasi Team J di Pemilihan kali ini akan jauh lebih besar.
Kesimpulannya, member Generasi Pertama (Team J) memang jauh lebih populer di kalangan fans daripada member Team KIII.
Hal ini sedikit berbeda dengan kondisi Senbatsu
Pertama AKB48 di tahun 2009, di mana tidak ada Team maupun Generasi
yang mendominasi. Peringkat pertama memang saat itu dimenangkan oleh
Atsuko Maeda dari Generasi Pertama, namun Generasi Kedua yang diwakili
oleh Yuko Oshima berhasil menjadi pesaing Acchan dan menduduki peringkat
2, bahkan member dari Generasi Ketiga (diwakili oleh Mayu Watanabe)
berhasil menduduki peringkat 4.
Fenomena ini berarti bahwa ada
ketidakseimbangan popularitas antar Generasi atau Team dalam JKT48.
Tampaknya, manajemen harus berusaha keras meningkatkan popularitas
Generasi Kedua. Jika ternyata popularitas Generasi Pertama masih sulit
terkejar, maka satu-satunya cara yang paling realistis adalah melakukan Team Shuffle (mengubah susunan tim dengan mentransfer member dari satu tim ke tim yang lain).
3. Jumlah suara yang masuk dalam Pemilihan JKT48 lebih banyak daripada Senbatsu Pertama AKB48
Hal ini juga berarti bahwa Pemilihan Member JKT48 berlangsung dengan sukses. Jumlah suara yang masuk untuk para member JKT48 jauh lebih banyak dari saat AKB48 melaksanakan Senbatsu
pertama mereka di tahun 2009. Kala itu, Acchan yang menduduki peringkat
pertama hanya mengumpulkan total 4.630 suara dan Minami Minegishi yang
ada di peringkat ke-16 hanya mengumpulkan 1.414 suara. Bandingkan saja
dengan Melody yang memperoleh total 14.541 suara dan Jessica Vania yang
berada di peringkat ke-16 dengan 4.718 suara.
4. Melejitnya peringkat Haruka Nakagawa
Jika kita membandingkan pengumuman tahap 2 dan hasil akhir Senbatsu,
kita bisa melihat peringkat Haruka Nakagawa melejit drastis. Dalam
pengumuman tahap 2, Haruka Nakagawa ada di peringkat ke-14 dengan 2.718
suara. Setelah kurang lebih satu bulan berlangsung, suara yang terkumpul
untuk Haruka melejit drastis, dan di pengumuman akhir ia berhasil duduk
di peringkat ke-3, bahkan hanya terpaut sembilan suara dari Jessica
Veranda yang ada di peringkat ke-2. Hanya satu hal yang bisa penulis katakan, “Salut untuk fans Haruka. Good job!“
5. Rendahnya peringkat Nabilah Ratna Ayu Azalia
Untuk seorang Nabilah yang sangat populer, memiliki jutaan follower Twitter, dan dijuluki “oshi sejuta umat,” peringkat ke-6 sepertinya terlalu rendah. Penulis sempat
memprediksi bahwa Nabilah akan menjadi saingan berat Melody dalam
memperebutkan peringkat pertama. Setidaknya masuk tiga besar. Namun
ternyata, perolehan suaranya kali ini tidak terlalu tinggi, bahkan
sampai pengumuman tahap ke-2 ia masih berada di posisi 15. Hal ini
sepertinya menjadi momen bagi Nabilah maupun fans Nabilah untuk
berintrospeksi. Nabilah harus menampilkan performa yang lebih baik lagi
sebagai seorang idol, dan para fans-nya juga harus lebih serius lagi dalam mendukung karirnya.
Selain Nabilah, penulis juga melihat perolehan suara Ayana Shahab yang berada di peringkat ke-14 juga sangat rendah. Ia bahkan kalah dari beberapa member-member
juniornya dari Team KIII. Selain itu, kegagalan Shinta Naomi (kapten
Team KIII) dan Rona Anggreani (sering disebut sebagai center Team KIII)
masuk dalam 16 besar juga terbilang mengejutkan.
6. Kegagalan Kinal masuk dalam kategori Kami7
Dalam 48Family, ada istilah Kami7 yang berarti “tujuh dewi,” diberikan untuk tujuh member teratas dalam General Election. Kinal yang merupakan Kapten Team J secara tidak terduga hanya menduduki peringkat ke-8 dan tidak masuk dalam kategori Kami7. Ia tertinggal cukup jauh dari Rica Leyona yang secara tidak terduga berhasil mengamankan peringkat ke-7.
Secara keseluruhan, penulis merasa bahwa hasil akhir Pemilihan Member
JKT48 untuk Single ke-6 ini cukup mengejutkan. Bagaimana menurut
teman-teman? Berikan saja pendapat, opini, dan komentar seputar Senbatsu
JKT48 di kolom komentar berikut. Tak lupa, penulis juga berharap acara Senbatsu Sousenkyo ini juga bisa meningkatkan popularitas dan eksistensi JKT48 di Indonesia maupun di dunia internasional.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar