Bukan tanpa alasan JOT memberikan tema “berliku, berbatu, dan berduri” kepada audisi generasi 3 JKT48. Terjalnya perjalanan yang akan mereka hadapi nanti tidak bisa dipandang sebelah mata. Ya, menjadi entertainer melalui jalur dunia idol adalah salah satu yang terberat untuk dijalani. Gen 1 dan 2 sama-sama kehilangan masing-masing 6 trainee-nya sebelum mereka sempat debut, bahkan gen 1 sampai kehilangan Cleopatra, calon ace JKT48 waktu itu. Akankah kejadian tersebut terulang di gen 3?
Dari 91 member yang pernah masuk ke dalam 3 generasi JKT48, saat ini tersisa 74 member yang masih bertahan sebagai anggota JKT48 (Haruka, Akicha, Rena, dan Chikarina turut dihitung), dimana 13 diantaranya mengundurkan diri dari keanggotaan JKT48 sebelum mereka sempat berkembang dan masuk ke dalam tim manapun. Mereka keluar dari JKT48 sebelum sempat menjadi bunga yang mekar sempurna.
Jumlah itu masih bisa terus bertambah mengingat beratnya ujian yang akan mereka jalani sebagai trainee, serta masih banyaknya dari mereka yang belum mengetahui bagaimana jalur idoling sebenarnya.
Pilihan Karir untuk Menjadi Artis Sukses
Ada banyak jalan menuju Roma, demikian pula ada banyak jalan menjadi
artis/entertainer sukses. Benarkah demikian? Memang apa yah contohnya?Jalur model adalah salah satu jalur konvensional bagi mereka yang memiliki paras cantik dan fisik menawan. Jalur ini seringkali digunakan sebagai pintu masuk untuk terjun ke dalam karir keartisan. Banyak artis peran atau figur publik memulai karirnya dari jalur ini. Walaupun demikian, ketatnya persaingan di jalur ini membuat kompetisi menjadi begitu “mencekik” dan seringkali membutuhkan dana yang besar serta koneksi yang mumpuni. Tidak semua orang bisa dengan mudah memulai karir keartisannya melalui jalur ini lagi.
Jalur tarik suara adalah pilihan lainnya bagi mereka yang memiliki bakat dalam dunia tarik suara. Dahulu, jalur ini memang dirasa sulit dan memerlukan sponsor yang kuat karena hanya mengandalkan label, tetapi saat ini banyaknya kompetisi tarik suara membuatnya menjadi sedikit lebih mudah. Hanya saja, jalur ini terbatas untuk mereka yang memiliki bakat dalam tarik suara. Sejarah sudah membuktikan bahwa mereka yang suaranya pas-pasan tidak akan bertahan lama di dunia tarik suara Indonesia.
Jalur seni peran adalah pilihan lainnya lagi bagi mereka yang berbakat dalam hal akting, sayangnya akhir-akhir ini industri perfilman dan sinetron lebih suka mengambil mereka yang sudah matang sebagai pemeran dalam filmnya daripada melakukan kasting pada orang-orang yang belum pernah muncul di layar lebar.
Jalur yang lainnya lagi adalah jalur MC atau pembawa acara. Masih teringat bagaimana mereka yang berbakat dalam menggiring atensi penonton berkompetisi dalam MTV VJ Hunt yang mampu menghasilkan sejumlah nama beken dalam kancah pembawa acara di Indonesia. Semakin berkembangnya acara musik seperti Dahsyat, talkshow seperti Hitam-Putih, dan acara bebas seperti YKS memberikan kesempatan lebih untuk berkarir di jalur ini. Walaupun saat ini prasyarat yang dibutuhkan untuk terjun ke dunia ini “semakin longgar”, tetapi tetap saja keterampilan menggiring atensi penonton menjadi yang terutama. Tidak setiap orang dikaruniai kemampuan seperti itu.
Lalu bagaimana bagi yang mereka tidak memiliki cukup kemampuan atau kesempatan untuk mencoba jalur-jalur tersebut?
Ada banyak jalan menuju Roma, masih ada jalan untuk memulai karir keartisan kok, salah satunya adalah jalur idol.
Jalur Idol yang Berliku, Berbatu, dan Berduri
Sama seperti sister grupnya di Jepang sana, JKT48 pada dasarnya adalah “talent school and talent pool agency” yang bekerja seperti “perut bumi sang penempa berlian”.
JOT layaknya perut bumi yang mengubah batuan “tak berharga” menjadi berlian yang berkilau dan tak ternilai harganya. Selayaknya berlian yang ditempa pada tekanan dan suhu amat tinggi selama bertahun-tahun, JOT menempa para trainee itu dengan latihan yang keras, disiplin yang tinggi, dan tuntutan kesempurnaan yang ketat.
Tidak semua batuan bisa berubah menjadi berlian, banyak di antaranya akan hancur remuk dan hilang ditelan magma yang menyala. Sebagian dari batuan yang lulus uji itu akan berubah menjadi batuan legam nan hitam, yang hanya perlu digosok sedikit untuk menjadi berlian. Itulah bintang dan ace JKT48.
Apabila dibandingkan dengan jalur-jalur lainnya, jalur idol mungkin membutuhkan prasyarat “termudah” dari jalur lainnya. Hanya saja, prasyarat yang mudah itu tidak berarti bahwa perjalanan yang akan mereka lalui akan mudah. Sebaliknya, jalur idol sangatlah berat seperti analogi saya di atas.
Sebagai “talent school and talent pool agency“, JOT berperan dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki para calon member dengan membebankan berbagai macam latihan.
Latihan yang diberikan kepada trainee tidaklah mudah, mereka harus mengejar dan bahkan melampaui kemampuan kakak-kakaknya untuk bisa lulus. Tetap mengutamakan studi, mengorbankan waktu luang untuk latihan tari, blocking, dan memberikan emosi yang pas pada setiap gerakan adalah tantangan yang berat bagi anak-anak usia 14-16 tahun. Belum lagi belajar MC, tarik suara, dan sedikit penghayatan seni peran untuk memperkuat emosi. Sungguh padat dan melelahkan bukan?
Bicara soal return of investment-nya, jalur idol bukanlah yang tercepat. Popularitas diperoleh oleh kerja keras. Setelah cukup populer, barulah pendapatan bisa mengikuti. Itupun masih membutuhkan kerja lebih keras lagi untuk mempertahankannya dan belum tentu bisa lebih besar dari apa yang didapat dari jalur lainnya.
Setelah selesai latihan pun, mereka masih harus perform hampir setiap hari di teater dimana hasil latihan mereka akan diuji langsung oleh para fans, dimana mereka akan belajar bahwa setiap kesalahan akan memiliki konsekuensi.
Banyak jalur selain idol yang memberikan hasil balik lebih cepat dan lebih baik dengan usaha lebih minimal. Menjadi artis yang kontroversial dan suka mencari skandal adalah salah satunya.
Begitu berbatu, berliku, dan berdurinya jalan yang akan trainee hadapi betul-betul disadari oleh JOT. Mereka sadar bahwa latihan ala JKT48 tidaklah mudah dan return on investment-nya juga rendah, membuat hanya member-member dengan mental, karakter, dan kemampuan seperti berlian lah yang bertahan. Mereka yang tak kuat pasti akan hilang tertelan kerasnya jalur idol.
Lalu apa menariknya jalur idol kalau seperti itu? Tidak semua orang beruntung bisa menempuh jalur lainnya untuk menjadi artis. Ada orang yang hanya memiliki jalur ini sebagai satu-satunya pintu masuk ke karir keartisan.
Ada juga mereka yang menyukai tantangan. Tidak bisa dipungkiri bahwa jalur idol adalah jalur paling menantang yang kalau berhasil dilewati akan membuat mereka jadi artis paling lengkap amunisinya (MC bisa, tari bisa, nyanyi bisa, akting juga bisa).
Nilai positif lainnya adalah, karena JOT tidak tahu apa kelebihan dari trainee tersebut, mereka akan diajari semuanya sehingga dapat ditemukan bakat terpendamnya. Bagi mereka yang hanya batuan biasa, hal ini sangat melelahkan, sementara bagi mereka dengan kualitas berlian, ini adalah kesempatan terbaik untuk membentuk diri menjadi artis yang lengkap. Lebih lengkap dari jalur lain manapun.
Generasi 1, 2, dan 3 di JKT48
Generasi 1 kehilangan 6 traineenya sebelum team J terbentuk (Siti Gayatri, Intania Pratama Ilham, Allisa Astri, Fahira, Neneng Roesdiana dan Cleopatra), sementara generasi 2 kehilangan 3 traineenya sebelum team K III terbentuk (Althea Callista, Nurhalima Oktavianti, dan Olivia Rebberecht) yang kemudian disusul pengunduran diri 3 member lainnya tak lama kemudian (Annisa Athia, Dellia Erdita, Nadhifa Karimah). Hal tersebut memperlihatkan bahwa jalur idol sungguhlah keras, bahkan sebelum member tersebut dilepas ke dunia hiburan yang sebenarnya.
Generasi 3 belum lama ini sudah ditinggal salah satu membernya yang memilih untuk melanjutkan studinya daripada berkarir di JKT48, Pipit Ananda. 1 bunga sudah gugur sebelum mekar sempurna, apakah akan ada lagi yang menyusul?
Jawabnya, kemungkinan itu pasti ada.
32 trainee yang masuk bisa jadi bukan sepenuhnya memiliki kualitas berlian. Mereka yang tidak mampu dibentuk menjadi berlian akan menyerah dan mengumumkan pengunduran dirinya.
Badai pengunduran diri mungkin akan datang dalam beberapa minggu atau bahkan bulan ke depan dari para trainee. Siapapun yang bertahan akan layak memiliki kualitas berlian dan siap membawa JKT48 ke lebih tinggi lagi.
Trainee dapat bernasib seperti batuan biasa yang hancur ketika dibentuk, tetapi bisa juga menjadi seperti berlian yang makin keras dan berkilau ketika dibentuk. Trainee manakah yang hanya batuan biasa dan manakah yang akan menjadi berlian? Berapa banyak lagi yang akan gugur sebelum sempat mekar sempurna? Kita tunggu saja perkembangannya hingga terbentuknya tim T nanti.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar